Jumat, 06 Oktober 2017

Dunia mengakui, kopi terenak dengan volume produksi terbanyak adalah arabika

Alasan Masyarakat Indonesia Hindari Kopi Arabika

Menurut Adi W. Taroepratjeka, pengamat kopi, dalam pola pikir masyarakat Indonesia, kopi arabika rasanya lebih asam dan berpotensi memicu sakit perut. Karenanya, kebanyakan peminum kopi di Tanah Air lebih memilih jenis kopi robusta ketimbang arabika.

"Padahal dibanding makanan rujak, kadar pH (keasaman) arabika cukup rendah. Arabika pH-nya hanya 5,5, sedangkan rujak sekitar 3. Namun, kenyataannya masyarakat Indonesia lebih tahan makan rujak," ungkap Adi pada acara Peluncuran Program "Coffee Made Happy" oleh Mondelez International di Jakarta, Kamis (24/4).

Menurutnya, trilogi kopi enak bagi masyarakat Indonesia secara rata-rata adalah rasa yang pahit, kental, dan tidak asam. Sedangkan, arabika tidak memiliki ketiganya.

"Dunia mengakui, kopi terenak dengan volume produksi terbanyak adalah arabika. Namun, pasar memiliki kecenderungan yang berbeda. Kalau kita bicara Australia, Jepang, dan Amerika Serikat mereka lebih suka arabika. Namun, Italia, Jerman, dan Indonesia lebih memilih robusta," tuturnya.

Dikatakannya, rasa pahit pada jenis kopi robusta dipercaya bisa menutupi rasa asam dari kopi, sehingga buat sebagian orang lebih aman. Padahal menurut Adi, kopi robusta pun berpotensi menimbulkan sakit perut bila buah kopinya belum matang tetapi sudah dipanen. Ini kerap terjadi bila melihat tata cara panen kopi saat ini banyak yang semakin berantakan.

"Buah kopi memiliki sistem perlindungan yang bernama asam klorogenik yang berfungsi melindunginya dari hama. Kadar asam klorogenik pada buah kopi yang matang akan semakin berkurang. Namun, saat ini banyak petani tidak memetik satu per satu buah kopi yang sudah matang. Saat panen, mereka langsung mengambil satu tangkai saja biar cepat, padahal masih banyak di tangkai itu yang belum matang," terang Adi.

Dengan begitu, biji kopi yang dihasilkan pun jadi kurang baik karena masih mengandung asam klorogenik yang tinggi. Hal itu bisa membuat seseorang yang mengonsumsinya mengalami sakit perut.

Adi melanjutkan, tubuh manusia memiliki kemampuan mencerna kafein sebanyak 250 gram per hari. Itu sama dengan tiga gelas kopi atau sembilan shot kopi ekspreso per hari. "Selama tidak dikonsumsi secara berlebihan, maka kopi apapun tidak menjadi masalah," imbuh Adi.

Sumber 

Baca juga : jual kopi bubuk murni arabika

Tidak ada komentar:

Posting Komentar